Kesuksesan atau keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh latar belakang pendidikan yang mereka miliki, tapi juga perlu adanya keseimbangan antara EQ (Emotional Quotient/aspek emosi), SQ (Spiritual Quotient/aspek religius) dan IQ (intelectual quotient/aspek kecerdasan) untuk mendapat hasil yang maksimal dalam kehidupan. Pada perkembangan saat ini, pola pembangunan SDM masih terlalu mengedepankan IQ tanpa melihat EQ dan SQ. Korupsi adalah salah satu contohnya dimana banyak pejabat-pejabat negara yang malah melakukan korupsi untuk pribadi maupun partai. Untuk bisa jadi pejabat tentu diperlukan lulusan pendidikan tinggi tapi tanpa melihat aspek EQ dan SQ yang dimiliki orang tersebut. Oleh karena itu, kondisi seperti diatas sudah waktunya untuk diakhiri, diganti dengan pendidikan yang menerapkan IQ, EQ dan SQ secara seimbang.
IQ (Inteleqtual Quetion) merupakan kecerdasan dalam hal kemampua kognitif seseorang yang biasanya terhubungan kemampuan memori otak. Dalam dunia pendidikan IQ mempunyai peran yang penting dalam hal penalaran memecahkan masalah tapi belum tentu orang yang mempunyai kecerdasan IQ yang tinggi dapat sukses dimasa depannya. Ini dikarenakan perlu adanya kontrol terhadap kemampuan IQ tersebut yakni diperlukan juga EQ dan SQ.
EQ (Emotional Quetion) merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan perasaan individu sendiri. EQ dalam dunia pendidikan sangat diperlukan untuk mengontrol agar emosi individu siswa tidak sampai melebihi batasnya. Biasanya orang yang mempunyai IQ tinggi, cenderung mempunyai sifat EQ pendian atau tidak mau bersosialisasi dengan lingkungannya. EQ dapat dilatih dengan bersosialisasi dengan teman nya sehingga jika dia tidak mampu mengendalikan ada teman tersebut yang dapt memberi kontrol
SQ (Spiritual Quetion) merupakan kecerdasan yang berhubungan dalam hal kepercayaan atau spritual pribadi. kecerdasan ini juga sangat penting dalam hal ketenagan jiwa sehingga antara IQ, EQ dapat ditenangkan dengan kecerdasan SQ sendiri.SQ sendiri dapat diperoleh dengan belajar dari guru spiritual masing-masing atau mempelajari kitab-kitab sesuai kepercayaannya sehingga orang tersebut dapat mencapat ketenangan dalam hal mencari ilmu atau yang lain. SQ dalam pendidikan dapat mendorong lebih giatnya untuk belajar karena dengan adanya kecerdasan SQ yang tinggi akan menambah semangat belajar dan mempunyai tujuan hidup.
IQ (Inteleqtual Quetion) merupakan kecerdasan dalam hal kemampua kognitif seseorang yang biasanya terhubungan kemampuan memori otak. Dalam dunia pendidikan IQ mempunyai peran yang penting dalam hal penalaran memecahkan masalah tapi belum tentu orang yang mempunyai kecerdasan IQ yang tinggi dapat sukses dimasa depannya. Ini dikarenakan perlu adanya kontrol terhadap kemampuan IQ tersebut yakni diperlukan juga EQ dan SQ.
EQ (Emotional Quetion) merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan perasaan individu sendiri. EQ dalam dunia pendidikan sangat diperlukan untuk mengontrol agar emosi individu siswa tidak sampai melebihi batasnya. Biasanya orang yang mempunyai IQ tinggi, cenderung mempunyai sifat EQ pendian atau tidak mau bersosialisasi dengan lingkungannya. EQ dapat dilatih dengan bersosialisasi dengan teman nya sehingga jika dia tidak mampu mengendalikan ada teman tersebut yang dapt memberi kontrol
SQ (Spiritual Quetion) merupakan kecerdasan yang berhubungan dalam hal kepercayaan atau spritual pribadi. kecerdasan ini juga sangat penting dalam hal ketenagan jiwa sehingga antara IQ, EQ dapat ditenangkan dengan kecerdasan SQ sendiri.SQ sendiri dapat diperoleh dengan belajar dari guru spiritual masing-masing atau mempelajari kitab-kitab sesuai kepercayaannya sehingga orang tersebut dapat mencapat ketenangan dalam hal mencari ilmu atau yang lain. SQ dalam pendidikan dapat mendorong lebih giatnya untuk belajar karena dengan adanya kecerdasan SQ yang tinggi akan menambah semangat belajar dan mempunyai tujuan hidup.
Maka dapat disimpulkan orang dengan IQ tinggi ditandai cerdas menganalisa masalah teknis, EQ tinggi ditandai dengan kemampuan mengelola non-teknis, dan SQ tinggi ditandai dengan menyeimbangkan kebutuhan DUNIA-AKHIRAT. Jika salah satu diunggulkan, maka potensi yang lainnya akan dinomor duakan dan akibatnya, ketika ketiga faktor tersebut tidak memperoleh muatan perhatian yang sama. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam masalah serius, seperti jika lebih menonjolkan IQ dibandingkan yang lainnya, maka ia akan kehilangan kearifannya, contoh seperti Hitler. Jika lebih menonjolkan SQ dibandingkan yang lainnya, maka ia menjadi fanatik, ekstrim, seperti halnya banyak kejadian Jihad bom bunuh diri yang marak terjadi beberapa tahun belakangan ini. Dan jika lebih menonjolkan EQ dibandingkan yang lainnya, maka ia pandai merayu, menipu, dan lain sebagainya. Maka diperlukan adanya keseimbangan kecerdasan IQ, EQ dan, SQ untuk mencapai kesuksesan dalam dunia pendidikan atau non pendidikan.