Visitor

Thursday, October 3, 2013

ESSAY : Kurangnya Mahasiswa dalam Menulis KaryaI lmiah

 Download Versi Doc : DOWNLOAD

"Tidak Imbangnya Jumlah Karya Ilmiah dengan Jumlah Mahasiswa Indonesia"

Mahasiswa tentu tidak bisa lepas dari lingkungan ilmiah. Itu dikarenakan mereka memang berada dalam ruang lingkup keilmuan. Pada  posisi tersebut, mahasiswa dituntut untuk lebih sering membaca maupun menghasilkan sebuah karya tulis seperti menulis laporan praktikum, penelitian, karya ilmiah, dan  skripsi. Sayangnya  sampai sekarang ini, kemampuan menulis ilmiah oleh mahasiswa masih tergolong rendah. Hal itu Berdasarkan data Indonesian Scientific Journal Database, yakni terdata sekitar 13.047 buah jurnal di Indonesia yang berkategori ilmiah, sangat tertinggal jauh dari  Malaysia yang sudah 55.211 dan Thailand 58.931.

       Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis mahasiswa terutama dalam menulis karya ilmiah. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya minat membaca mahasiswa Indonesia. Membaca dan menulis tentu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Mustahil seseorang bisa menulis kalau yang bersangkutan tidak suka membaca karena kedua kegiatan tersebut saling beriringan. Dimaksudkan  dengan membaca,  mahasiswa dapat menambah wawasan pengetahuan dan juga untuk menambah referensi untuk menulis karya ilmiah yang dikerjakannya.
Penyebab lain dari rendahnya semangat berkarya tulis dikarenakan kurangnya            penghargaan dari pihak perguruan tinggi maupun pemerintah terhadap sebuah karya anak bangsa. Hal itu dapat dicontohkan yang mana karya-karya B.J habibie lebih banyak di hargai di luar negeri di bandingkan di Indonesia. Sedangkan pada contoh kedua adalah seorang anak bangsa yang mati-matian membuat mobil yang inovativ yakni “Ferrari” Tucuxi malah di plagiat oleh pemerintahnya sendiri tanpa seizin pembuatnya. Dari sana dapat diambil kesimpulan bahwa pemerintah Indonesia kurang menghargai karya anak bangsa. Pemerintah Cuma tahu bagaimana bisa mendapatkan uang dari karya tersebut tanpa mengetahui bagaimana jerih payah sang pembuatnya. Pemerintah Indonesia lebih tahu hasil akhirnya tanpa mengetahui bagaimana proses pembuatannya dan bagaimana seseorang berjerih payah untuk mebuat karya itu sendiri.
Faktor lainnya juga  yang menyebabkan rendahnya kemampuan mahasiswa Indonesia dalam menulis karya ilmiah yakni  tugas – tugas dari dosen itu sendiri yang lebih diberatkan mahasiswa dari pada menulis karya ilmiah. Mahasiswa menanggapi negatif dan sering merasa terbebani dengan tugas dari dosen – dosennya. Sebenarnya  banyak perlombaan karya ilmiah yang dapat memancing minat mahasiswa untuk menulis karya ilmiah, tapi sayangnya lomba tersebut hanya diikuti oleh sebagian kecil dari jumlah mahasiswa yang ada. Rendahnya minat menulis atau mengikuti lomba menulis karya ilmiah tersebut mungkin dikarenakan sikap mahasiswa yang lebih menyukai pekerjaan yang ringan. Mereka sering melakukan hal-hal yang instan dalam kehidupannya di perguruan tinggi seperti perilaku menyalin sebuah tulisan dari karya orang lain tanpa mengikuti kaidah-kaidah dalam penulisan karya ilmiah adalah suatu contoh nyata dari kebiasaan instan tersebut

Maka dari itu, Setelah mengetahui fakta tentang bagaimana kemampuan karya tulis ilmiah mahasiswa Indonesia saat ini, seharusnya kita ikut tergerak untuk turut memperbaiki situasi tersebut. Tentunya harus dimulai dari diri kita sendiri seperti mulai membaca dan menulis. Hal tersebut sangat perlu ditumbuhkan dan dikembangkan dalam kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi. Menulis karya ilmiah seharusnya menjadi budaya untuk menyebar luaskan ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat luas. Dengan menulis mahasiswa akan dapat meningkatkan prestasinya dan juga dapat memberikan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat luas.Selain meningkatkan kemampuan membaca dan menulis perlu juga didukung mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah sebagai upaya untuk menguji serta menerapkan ilmu dan pengetahuannya. Dan yang terakhir perlu adanya dukungan dari luar yakni pemerintah sendiri. Pemerintah seharusnya bisa lebih mengahargai karya anak bangsa dengan memberikan penghargaan dan pekerjaan yang layak dengan gaji yang pantas, sesuai dengan apa yang dikerjakan. Dengan begitu, mahasiswa Indonesia lebih termotivasi untuk membuat tulisan karya ilmiah yang berkualitas international.

0 komentar

Post a Comment